PERKEMBANGAN
PSIKOLOGIS
PADA
TINGKATAN UMUR
Manusia pasti berkembang. Mulai dari
dilahirkan, menjadi anak-anak, remaja, dewasa, hingga meninggal nanti. Selain
fisik, mental manusia juga berkembang. Perkembangan mental ini dikarenakan
berubahnya lingkungan, tanggung jawab dan masalah yang datang. Selain itu
perkembangan mental ini juga dipicu oleh tuntutan orang-orang di sekitar.Tahap
perkembangan mental ini di mulai semenjak kita masih anak-anak.
Masa kanak-kanak adalah masa di mana manusia mengalami perkembangan kognitif. Menurut
PIAGET perkembangan ini dibagi dalam 4 tahap:
1. Sensori Motor (usia 0-2
tahun)
Dalam tahap ini perkembangan panca indra
sangat berpengaruh dalam diri anak. Keinginan terbesarnya adalah keinginan
untuk menyentuh/memegang, karena didorong oleh keinginan untuk mengetahui
reaksi dari perbuatannya.
Dalam usia ini mereka belum mengerti akan motivasi dan senjata terbesarnya adalah 'menangis'.
Dalam usia ini mereka belum mengerti akan motivasi dan senjata terbesarnya adalah 'menangis'.
2. Pra-operasional (usia 2-7 tahun)
Pada usia ini anak menjadi 'egosentris',
sehingga berkesan 'pelit', karena ia tidak bisa melihat dari sudut pandang
orang lain. Anak tersebut juga memiliki kecenderungan untuk meniru orang di
sekelilingnya. Meskipun pada saat berusia 6-7 tahun mereka sudah mulai mengerti
motivasi, namun mereka tidak mengerti cara berpikir yang sistematis - rumit.
3. Operasional Kongkrit (usia 7-11 tahun)
3. Operasional Kongkrit (usia 7-11 tahun)
Saat ini anak mulai meninggalkan
'egosentris'-nya dan dapat bermain dalam kelompok dengan aturan kelompok
(bekerja sama). Anak sudah dapat dimotivasi dan mengerti hal-hal yang sistematis.
4. Operasional Formal (usia 11 tahun ke atas)
4. Operasional Formal (usia 11 tahun ke atas)
Pengajaran pada anak pra-remaja ini
menjadi sedikit lebih mudah, karena mereka sudah mengerti konsep dan dapat
berpikir, baik secara konkrit maupun abstrak,sehingga tidak perlu menggunakan
alat peraga.
Menurut
ERICK ERICKSON perkembangan Psycho-sosial atau perkembangan jiwa manusia yang
dipengaruhi oleh masyarakat dibagi menjadi 8 tahap:
1. Trust >< Mistrust (usia 0-1 tahun)
Tahap
pertama adalah tahap pengembangan rasa percaya diri. Fokus terletak pada Panca
Indera, sehingga mereka sangat memerlukan sentuhan dan pelukan.
2. Otonomi/Mandiri >< Malu/Ragu-ragu (usia 2-3 tahun)
2. Otonomi/Mandiri >< Malu/Ragu-ragu (usia 2-3 tahun)
Tahap
ini bisa dikatakan sebagai masa pemberontakan anak atau masa 'nakal'-nya.
sebagai contoh langsung yang terlihat adalah mereka akan sering berlari-lari
dalam Sekolah Minggu.
Namun kenakalannya itu tidak bisa dicegah begitu saja, karena ini adalah tahap dimana anak sedang mengembangkan kemampuan motorik (fisik) dan mental (kognitif), sehingga yang diperlukan justru mendorong dan memberikan tempat untuk mengembangkan motorik dan mentalnya. Pada saat ini anak sangat terpengaruh oleh orang-orang penting di sekitarnya (Orang Tua - Guru Sekolah Minggu)
3. Inisiatif >< Rasa Bersalah (usia 4-5 tahun)
Namun kenakalannya itu tidak bisa dicegah begitu saja, karena ini adalah tahap dimana anak sedang mengembangkan kemampuan motorik (fisik) dan mental (kognitif), sehingga yang diperlukan justru mendorong dan memberikan tempat untuk mengembangkan motorik dan mentalnya. Pada saat ini anak sangat terpengaruh oleh orang-orang penting di sekitarnya (Orang Tua - Guru Sekolah Minggu)
3. Inisiatif >< Rasa Bersalah (usia 4-5 tahun)
Dalam
tahap ini anak akan banyak bertanya dalam segala hal, sehingga berkesan
cerewet. Pada usia ini juga mereka mengalami pengembangan inisiatif/ide, sampai
pada hal-hal yang berbau fantasi.
Mereka sudah lebih bisa tenang dalam mendengarkan Firman Tuhan di Sekolah Minggu.
4. Industri/Rajin >< Inferioriti (usia 6-11 tahun)
Mereka sudah lebih bisa tenang dalam mendengarkan Firman Tuhan di Sekolah Minggu.
4. Industri/Rajin >< Inferioriti (usia 6-11 tahun)
Anak
usia ini sudah mengerjakan tugas-tugas sekolah - termotivasi untuk belajar.
Namun masih memiliki kecenderungan untuk kurang hati-hati dan menuntut perhatian.
5.
Fidelity-Identitas><KebingunganPeran(12-20
tahun)
Mempertanyakandiri. Siapa
aku, bagaimana sayacocok?Di mana aku akanhidup? Eriksonpercaya, bahwa
jikaorang tuamembiarkan anakuntuk mengeksplorasi, merekaakanmenyimpulkanidentitas
mereka sendiri.
Namun, jikaorang tuaterus
mendorongdia / diauntuk menyesuaikan diri denganpandangan mereka, pararemajaakan
menghadapikebingunganidentitas.
6. Keintiman><Isolasi (20-24 tahun)
Ini adalah tahappertama daripembangunan dewasa. Perkembangan
inibiasanya terjadi padadewasa muda,
yaituantara usia20 sampai 24. Kencan, pernikahan, keluarga
danpersahabatanyangpenting selamatahapdalam hidup mereka. Dengan
berhasilmembentuk hubunganpenuh kasih denganorang lain, individudapat
mengalamicintadan keintiman.
Mereka yanggagal
untukmembentukhubungan yang langgengmungkin merasaterisolasidan sendirian.
7. Generativitas><stagnasi(25-64 tahun)
7. Generativitas><stagnasi(25-64 tahun)
Ini adalah
tahapkedua darimasa dewasadan terjadiantara usia25-64. Selama
iniorangbiasanyamenetapdalam hidup merekadan tahuapa yangpenting bagi mereka. Seseorangbaikmembuat
kemajuandalam karirmereka ataumenginjakringandalam karir merekadan tidak
yakinapakah ini adalah apayang merekaingin lakukanselama sisahidup
merekabekerja. Juga selama waktuini, seseorangmenikmatimembesarkan
anak-anakmereka dan berpartisipasi dalamkegiatan, yang
memberikanmereka rasatujuan.
Jikaseseorang
tidaknyamandengancarahidup merekamengalami kemajuan, mereka
biasanyamenyesaltentangkeputusan danmerasakan rasatidak berguna.
8. Egointegritas><putus asa (65 tahun > )
Tahap inimempengaruhikelompokusia65dan. Selama
waktuiniindividutelah mencapaibab terakhirdalam hidup
merekadanpensiunmendekatiatautelah terjadi.
Banyak orang, yang
telah mencapaiapa yangpenting bagi mereka,
melihat kembalikehidupan merekadan
merasaprestasi besardan rasaintegritas.
Sebaliknya, mereka yangmemiliki
waktusulit selamapertengahanmasa dewasa mungkinmelihat ke belakang danmerasakanperasaan
putus asa.